Minggu, 28 Februari 2016

Kopi Siti Tempat Berbagi Sesama Tukang Ngopi


Suka ngopi? Saya sih suka. Tapi jarang menggunakan gula. Terkadang kopi susu juga sering menemani. Penggemar kopi pasti menjadikan kopi sebagai teman ngobrol. Kopi menjadi jalan persahabatan dan cara terbaik membangun komunikasi. Beberapa kota, ngopi dan nongkrong sudah jadi kebiasaan bahkan ada yang menjadi kebutuhan. Pontianak salah satu kota yang memiliki kebiasaan ngopi. “Nongrong dimane? Warkop jak yok!” begitulah kira kira komentarnya. Lalu kemana kali ini saya mengajak temanjajan nongkrong? Warkop Siti aja yuk, dijalan Putri Dara Nante No 44.

Kopi Susu Kopi Siti
Warung Kopi tradisional bernuansa kekerabatan dan menyambut dengan ramah semua pengunjungnya. Menyediakan kopi robusta racikan sendiri mulai dari memilih kopi, memanggang, menggiling sampai diracik dan siap disajikan, tentu saja akan ada sentuhan ciri khas yang didapat. Aroma kopi yang menyeruak kencang dengan rasa cafein yang tercecap diujung sampai pangkal lidah. Cafein merasuk dalam saraf dan menyegarkan mata. Saya sudah pernah merasakan lezatnya kopi hitam disini. Kopi susunya juga boleh dicicipi. Susu kental manis yang legit dan creamy menjadikannya cocok dinikmati pria dan wanita yang tidak terlalu tahan merasakan kencangnya kafein.

Berbincang
Harga yang ditawarkan tidaklah mahal, 5000 rupiah sudah bisa mencicipi tendangan cafeinnya. Tempat yang nyaman membuat kita nyaman untuk bersantai menikmati pagi atau sore. Meja yang tidak terlalu besar sengaja disusun agar perbincangan lebih intens. Obrolan santai sampai perbincangan serius tetap bisa dilakukan. Inilah kelebihan warung kopi tradisional yang tidak punya sudup photoable. Tidak ada anak alay yang asik berfoto dan ngobrol serta tertawa kencang tanpa menghiraukan pengunjung lain.

Tahu isi goreng juga ada
Gelas keramik yang disusun rapi diatas air yang selalu panas dipertahankan suhunya agar dapat selalu menghadirkan kopi yang panas dan mengeluarkan aromanya. Suhu yang selalu terjaga merupakan salah satu rahasia kopi enak, penggunaan teko tempaga dengan mulut panjang dan saringan berbentuk mirip kaus kaki menjaga ampas kopi tidak ikut masuk kedalam cangkir, walaupun disini juga tersedia kopi bubuk bagi yang suka meminum dengan ampasnya.

Kopi Hitam Pancong
Rahasia lain dari warung kopi tradisional adalah crema yang dibuat dengan cara tradisional, teko tembaga berleher panjang dan bermulut kecil ditarik tinggi keatas dan kemudian dituangkan kedalam cangkir. Busa-busa yang tampak cantik dipermukaan kopi membuat aroma terperangkap didalam dan terlepas perlahan-lahan terhirup oleh hidung. Mirip seperti menghadirkan teh tarik, bedanya menuangkan kopi ini tidak dilakukan berulang-ulang hanya ditarik panjang satu kali saja setinggi mungkin.

Obrol
Di Kopi Siti juga menghadirkan makanan kecil yang selalu berganti setiap hari, ada yang pasti ada yang baru. Hari ini saya mengintip ada risol pisang dan tahu goreng isi ada tersaji diatas meja, ada pula kue bolu caramel yang hitam menggoda penuh dengan rongga. Dibagian depan juga ada warung soto ayam Mbah Ti yang siap menemani jika ingin menikmati sarapan atau makan siang dengan menu yang agak berat. Tinggal memilih mana yang dirasa nyaman dan cocok bagi lidah masing-masing. Silakan jika memang ada yang dirasa cocok dengan lidah. Kuih muih disana dihargai rata-rata Rp 2000,-

Pisang Risol
Warung kopi menjadi satu sudut tersendiri bagi warga Pontianak. Hobi nongkrong membuat setiap bulan warung kopi tradisional dan coffee shop terus bertumbuh namun tetap warung kopi tradisional tidak pernah mati. Kopi disini saya beri nilai 8 dari 10 karena selain rasa, kenyamanan juga jadi poin penting bagi saya. Parkir kendaraan roda dua mungkin lebih  gampang tapi tidak untuk roda empat. Jadi bersiaplah untuk menikmati kopi yang enak dan suasana yang nyaman ala warung kopi tradisional. Salam Yumces :)

Kamis, 25 Februari 2016

Nuansa Mistis Tatung Bumi Khatulistiwa

Sebagai kota dengan populasi Tionghoa cukup banyak, Pontianak dan Singkawang punya banyak ritual yang menyenangkan. Pesona budaya dan tradisi kental terasa. Tidak hanya Imlek, perayaan 15 hari sesudah Imlek ada penutupan acara tahun baru ini. Masyarakat Tiong Hoa merayakan Cap Go Meh. Acaranya lebih meriah dari pada tahun barunya. Berpusat di Singkawang dan Pontianak. Selain itu ada bebeapa daerah pinggiran kota yang juga semarak.









Pukul 10 pagi Perlahan-lahan arakan mulai bergerak, musik bertalu-talu dengan kencang dan menghentak, aroma dupa semakin menusuk hidung. Penonton kebanyakan hening menikmati pertunjukan ini. Saya merasa setengah jumlah roh dewa dilangit sedang turun ke Singkawang. Satu-persatu tatung muncul dengan berbagai macam baju kebesarannya. Terlihat tandu diangkat dari jauh dan mereka terlihat gagah perkasa. Beberapa pengawal dengan baju yang tidak kalah ngeri ada di sekitarnya. Ada yang penuh dengan berbagai atribut dan jimat ada juga yang mencoreng moreng wajahnya dengan jelaga. Masing-masing ada cirikhas yang unik.




Mata saya menangkap ada tatung laki-laki, perempuan bahkan anak-anak yang sudah dirasuki roh leluhur. Mata mereka terlihat nanar namun terlihat sangar. Salut dengan beberapa tatung yang sudah berumur dan tetap atraktif. Ada yang menjadi Sun Go Kong dan lengkap dengan pakaian kebesarannya. Mimiknya meniru monyet sembari menggaruk garuk tubuhnya seperti monyet. Kaki tuanya menginjak mata pedang tanpa terluka sama sekali tangannta memegang mata tombak dengan santainya. Tidak ada luka dan darah sama sekali ditubuhnya. Sungguh penuh tanda tanya mengapa bisa terjadi.





Tidak hanya itu atraksi wajib lainnya adah melakukan gerakan akrobatik di atas tandu tanpa takut jatuh, kaki dan tangan mereka dengan santainya beradu dengan senjata tajam tanpa terluka, bahkan ada yang sengaja menyentuhkan ujung yang tajam ke tangan, leher bahkan lidah. Pertunjukan khas lainnya adalah memasukkan jarum besi panjang dengan bagian ujung yang dihias bunga teratai, ada pula yang ditusuk dengan buah jeruk, yang lebih berani biasanya menusukkan pedang atau batang besi yang lebih besar dari pipi kiri ke pipi kanan. Sekali lagi tidak ada darah yang keluar. Atraksi ekstrim ini cukup membuat wisatawan lokal dan mancanegara terperangah.






Tatung!
Tidak hanya atraksi ini. Tatung yang lapar juga tetap harus diberi makan, ada yang menggigit-gigit buah, ada yang memakan bunga sampai menggigit leher ayam. Tapi tidak semua atraksi yang membuat bergidik saja. Ada juga deretan tatung wanita cantik yang kerasukan roh Dewi Kwan Im yang duduk manis dengan sikap doa teratai namun tetap menduduki dan menginjak tandu yang penuh senjata tajam. Lautan manusia sungguh luar biasa, semua orang berebut untuk mengabadikan foto dengan smartphonedan  kamera. Beberapa fotografer profesional dengan lensa tele bahkan dronesilih berganti mengambil gambar. Semua orang berusaha mengabadikan momen spesial satu tahun sekali ini sebagai sebuah tradisi bangsa yang mampu dijadikan magnet pariwisata.

Selasa, 23 Februari 2016

Ngopi Santai plus Cakep di De'Cafein

Ngopi yuk! Jangan takut keracunan. Disini aman kok. Berawal dari penasaran karena berada dekat kantor dan beberapa kali dilewati saya mengajak beberapa teman untuk mampir kesini dan mencoba berbagai makanannya. Dulu yang paling membuat saya penasaran adalah churos nya yang belum banyak dijual. Apalagi disini kabarnya punya beberapa jenis kopi yang nikmat untuk di icip-icip. Saya dan teman-teman memutuskan untuk makan siang disini sembari ngorol santai dan ngemil yang seru seru. Jadilah siang ini menikmati De Cafein Jalan Sumatera, Gg sederhana no 7 menempati sebuah ruko yang parkirnya cukup luas.

Yuk Makan
Selamat Makan

Dekat kantor, tinggal menyeberang jalan gang dan saya sudah bisa menikmati makanan ringan dan berat. Jadi penasaran dengan menu apa saja yang bisa diicip! Saya sudah membayangkan churos yang sedap dengan segelas espresso yang mampu membuat mata saya terbuka lebar dan tentu memanjakan lidah saya. Begitu sampai, meja dan kursi ala Cafe langsung menyambut. Ada beberapa buku yang bisa dibaca di sudut meja. Sepertinya ini difungsikan seperti perpustakaan mini. Saya sengaja memilih duduk dibangku dan meja dengan bantalan empuk sehingga bisa santai lebih lama. Setelah disapa pramu saji saya langsung diberikan daftar menu. Waktunya memilih!
Churos milo
Churos
Saya tertarik untuk menikmati Americano Indonesian coffee 15K, Churos vanilla dengan chocolate dip sauce and Milo Churos 17K, Oglio Aglio 25K, Balacan Burn Rice 24K, Nachos 25K, Moctail 15K. Banyak yah? Tenang saja, kebetulan hari ini saya sedang ngumpul ama Gank Makan Ceria, Ceritanya kita bakalan share and Caremakanan yang ada disini. Kopi yang digunakan rata-rata dari berbagai daerah di Indonesia. Segelas Americano sudah tersedia didepan mata ditambah dengan sepiring Aglio olio. Entah mengapa saya merasa kopi ini sudah terlalu lama disimpan sehingga aromanya kurang menendang syaraf cafein saya.

Americano
Moctail
Mencicipi sphagetti yang aldente memang sungguh sedap apalagi dengan bumbu sederhana seperti bawang putih dan potongan cabe dengan sedikit potongan daging asap. Balutan sederhana seperti ini kadang menimbulkan rasa diluar ekspektasi. Churos nya juga lumayan enak untuk menemani minum kopi. Kedua jenis churos ini berbeda, satunya beraroma vanila dan yang lain milo. Cocolannya coklat fla yang menggugah selera. Diseruput dengan kopi tanpa gula bercampur menimbulkan sensasi bahagia. Endorfin sepertinya terlepas dengan baik perlahan menjalar dalam saraf.

Nasi Goreng Balacan
Jangan sampai tidak merasakan balacan burn rice alias nasi goreng sambal belacan yang pedas mengejutkan membakar lidah dalam 5 menit pertama. Nasi goreng dengan bumbu sambal dan belacan yang berkualitas bagus. Terasa sekali berbaur bersama nasi dan sambal. Pedasnya langsung menyeruak namun segera hilang saat menyeruput moctail. Taraf pedasnya masih dalam kapasitas sopan dan tidak menohok hingga perut ikutan panas. Jangan lupa dengan sandingannya, berupa ayam pop yang krispi diluar dan lembut moist didalam. Ayam yang sudah dibumbui terlebih dahulu dan disimpan sehingga meresap keserat daging, saat disajikan ditaburkan bubuk cabe untuk menambah rasa pedas. Saya rekomendasikan ini.
Aglio Olio
Nachos
Menu cemal cemil lain yang bisa dipesan adalah nachos yang disajikan dengan saus keju dengan potongan paprika hijau dan potongan tomat serta ditaburkan parutan keju cheddar. Saya mengharapkan saus guacamole namun saya pikir ada kendala dengan musim buah yang hanya setahun sekali. Ketersediaan produk pasti susah untuk menyimpan terlalu lama. Krispi dengan sensasi kelembutan dalam setiap kunyahannya.

Bonus sosis goreng :p
Tempat ini berada didalam gang sehingga mungkin agak sudah menemukannya karena tidak ada palang nama dipinggir jalan utama namun nongkrong disini dengan beberapa buku bacaan membuat sendiri atau beramai-ramai tetap nyaman. Saya menyematkan 7,5 dari 10 untuk tempat ini, Walaupun dilengkapi wifi, saya pikir, beberapa buku disini bisa dijadikan teman bersantai. Selamat menikmati. Salam Yumcez